Oleh: Departemen Penelitian IBEC FEB UI 2023
Populasi: Mahasiswa UI
Sampel: 137 Mahasiswa UI
Metode: Data Primer / Kuesioner (Stata, Excel)
Pendahuluan
Di era modern ini, menabung di bank sudah menjadi suatu hal yang lumrah dan umum dilakukan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menabung, kemudahan akses layanan perbankan, dan beragamnya produk dan layanan perbankan yang ditawarkan. Pada tahun 2022, jumlah penduduk Indonesia yang sudah menabung di bank mencapai 63,5%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 62,9%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya menabung. Disisi lain, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Hal ini menyebabkan tidak sedikit masyarakat Indonesia yang memilih untuk menabung di bank syariah. Bank syariah menawarkan produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Pada tahun 2023, telah terjadi serangan siber terhadap salah satu bank syariah di Indonesia. Serangan ini menyebabkan data nasabah bank syariah diretas dan bocor ke publik. Kasus ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan bank syariah. Keamanan sistem perbankan syariah merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi preferensi masyarakat khususnya mahasiswa untuk menabung di bank syariah. Hal ini dikarenakan masyarakat ingin memastikan bahwa tabungan mereka aman dan terlindungi dari berbagai risiko, termasuk risiko kehilangan data, risiko penyalahgunaan data, dan risiko penipuan. Kasus serangan siber yang dialami oleh bank syariah pada tahun 2023 tentu saja menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan bank syariah. Kekhawatiran ini dapat menurunkan preferensi masyarakat untuk menabung di bank syariah.
Kasus serangan siber yang dialami oleh bank syariah perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui pengaruhnya terhadap preferensi masyarakat, khususnya mahasiswa, dalam menabung di bank syariah. Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang potensial untuk menjadi nasabah bank syariah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti usia yang masih muda, tingkat literasi keuangan yang relatif tinggi, kesadaran akan pentingnya menabung, serta pemahaman ekonomi dan keuangan syariah yang telah banyak dipelajari di kampus termasuk di Universitas Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi keamanan sistem perbankan syariah terhadap preferensi mahasiswa UI dalam menabung di bank syariah.
Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam mengkaji dampak serangan siber terhadap keamanan sistem perbankan syariah terhadap preferensi mahasiswa UI dalam menabung di bank syariah. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menabung, kepercayaan terhadap keamanan sistem perbankan menjadi faktor krusial dalam pengambilan keputusan. Kasus serangan siber pada bank syariah pada tahun 2023 menciptakan keraguan di kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa, terkait keamanan dan integritas sistem perbankan syariah. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang sejauh mana persepsi mahasiswa UI terhadap keamanan sistem perbankan syariah dapat mempengaruhi pilihan mereka dalam menabung. Selain itu, pemahaman yang lebih baik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa dapat memberikan dasar bagi bank syariah untuk meningkatkan keamanan sistem mereka dan membangun kepercayaan masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital saat ini dan kedepannya.
Tinjauan Literatur
- Preferensi Menabung di Bank Syariah
Preferensi menabung di bank syariah mengacu pada sikap atau minat individu untuk menggunakan layanan perbankan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah (Ariffin & Rosly, 2015). Penelitian mengenai preferensi ini penting untuk memahami faktor-faktor pendorong dan penghambat pertumbuhan perbankan syariah, khususnya di kalangan mahasiswa yang merupakan potensi nasabah masa depan. Penelitian mengenai preferensi menabung di bank syariah memiliki signifikansi penting dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perbankan syariah. Khususnya di kalangan mahasiswa, sebagai potensi nasabah masa depan, pemahaman ini menjadi landasan strategis. Mahasiswa, sebagai kelompok yang terkoneksi dengan perkembangan ekonomi dan perubahan nilai, dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan perbankan syariah.
- Faktor Eksternal
Pengetahuan tentang bank syariah merupakan faktor eksternal yang berpengaruh signifikan terhadap preferensi menabung (Al-Ajmi & Shamsuddin, 2011). Paparan yang memadai kepada mahasiswa UI mengenai produk dan layanan syariah serta keunggulannya dibandingkan perbankan konvensional dapat meningkatkan preferensi mereka (Hassan & Habib, 2014). Persepsi positif terhadap bank syariah juga berperan penting. Persepsi ini dapat dibangun melalui kampanye promosi yang menekankan aspek ethical banking, transparansi, dan kepedulian sosial yang sesuai dengan nilai-nilai para mahasiswa (Abdullah & Mohamad, 2012). Selain itu, ketersediaan produk dan layanan yang inovatif dan kompetitif sesuai kebutuhan mahasiswa akan mendorong preferensi mereka.
Pengembangan produk seperti tabungan pendidikan syariah atau kartu kredit syariah dengan fitur menarik dapat menjadi strategi yang efektif (Al-Jarhi & Habibullah, 2018). Faktor eksternal, seperti kondisi ekonomi dan regulasi, dapat memainkan peran penting dalam menentukan preferensi nasabah terhadap bank syariah. Kondisi ekonomi yang stabil dan dukungan regulasi dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keberlanjutan dan integritas bank syariah (Ahmed et al., 2018).
- Faktor Internal
Religiusitas merupakan faktor internal utama yang mempengaruhi preferensi menabung di bank syariah. Ketaatan terhadap ajaran Islam cenderung mendorong individu untuk memilih platform keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah (Hamidi & Rahim, 2011). Kepercayaan terhadap sistem dan reputasi bank syariah juga menentukan preferensi individu. Pengalaman positif dan berita-berita baik mengenai kinerja serta keamanan bank syariah dapat meningkatkan kepercayaan mahasiswa UI (Al-Khazali & Huda, 2012).
Motivasi untuk menabung, baik untuk tujuan finansial jangka pendek maupun panjang, turut mempengaruhi preferensi. Penawaran skema bagi hasil yang kompetitif atau program wakalah untuk investasi syariah dapat menarik minat mahasiswa (Abdouli & Benchekroun, 2017). Penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki nilai-nilai keagamaan yang tinggi cenderung memilih produk dan layanan keuangan yang sejalan dengan prinsip syariah (Tanakinjal et al., 2018). Dalam konteks ini, penelitian dapat mengeksplorasi sejauh mana faktor-faktor internal individu, khususnya religiusitas, memengaruhi preferensi mahasiswa UI terhadap bank syariah.
- Kasus Serangan Siber Bank Syariah Indonesia (BSI)
Bank Syariah Indonesia (BSI), bank syariah terbesar di Indonesia, menjadi sasaran serangan siber pada 8 Mei 2023. Kelompok ransomware LockBit diduga menjadi pelaku, berhasil menginfiltrasi dan mengkonfigurasi ulang sistem operasi server BSI (CNN Indonesia, 2023; Detik.com, 2023). Akibatnya, layanan perbankan BSI seperti mobile banking, internet banking, dan ATM, terhenti selama empat hari, menimbulkan ketidaknyamanan bagi nasabah (Kompas.com, 2023).
BSI segera mengambil langkah penanganan, termasuk pemulihan sistem operasional, investigasi internal, dan pelaporan kepada pihak berwenang (CNN Indonesia, 2023). Pada 12 Mei 2023, layanan BSI dinyatakan normal kembali (Kompas.com, 2023; Detik.com, 2023). Namun, insiden ini berdampak signifikan terhadap BSI, dengan kerugian finansial diperkirakan mencapai Rp1,4 triliun (CNN Indonesia, 2023). Kepercayaan nasabah pun diduga menurun akibat gangguan layanan tersebut (Kompas.com, 2023).
Kasus serangan siber terhadap BSI ini menjadi contoh nyata ancaman keamanan siber yang dihadapi oleh lembaga keuangan, khususnya di era digitalisasi. Peningkatan keamanan sistem informasi dan strategi mitigasi serangan siber menjadi krusial bagi BSI untuk memulihkan kepercayaan nasabah dan memperkuat daya tahan terhadap serangan serupa di masa depan.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan metode survei menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama pengumpulan data. Pendekatan ini memungkinkan penelitian untuk memperoleh data yang dapat diukur secara kuantitatif, yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan teknik statistik. Kuesioner disusun dengan menerapkan metode skala Likert, suatu metode penyusunan penelitian kuantitatif di mana responden memilih skala tertentu dalam pengisian, dimulai dari skala 1 (Sangat Tidak Setuju) hingga skala 5 (Sangat Setuju). Untuk pengolahan data, peneliti akan menggunakan analisis regresi linier berganda sederhana (OLS) untuk menguji hubungan antara dua variabel independen dan satu variabel dependen. Model yang akan diterapkan dalam menguji korelasi antara variabel dependen dan independen adalah sebagai berikut:
Ymenabung = b0 + b1Eksternal + b2Internal +b3Kasus + ei
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk mengumpulkan data primer dari 137 responden, di mana 84 responden dipilih berdasarkan pertimbangan khusus terkait karakteristik mereka terkait preferensi menabung di bank syariah, terutama setelah terjadinya serangan siber pada tahun 2023. Metode purposive sampling dipilih karena penelitian ini memiliki tujuan khusus untuk mendapatkan pemahaman mendalam dari responden yang memiliki pengalaman atau karakteristik tertentu terkait dampak serangan siber pada preferensi menabung di bank syariah. Dengan tingkat pemilihan sampel sebesar 61,7%, dapat disimpulkan bahwa responden yang terpilih memenuhi kriteria penelitian. Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi apakah serangan siber tersebut telah mempengaruhi preferensi mahasiswa UI dalam menabung di bank syariah.
Grafik 1. Persebaran Responden Berdasarkan Rumpun
Berdasarkan grafik 1 dapat diketahui bahwa responden berasal dari empat rumpun di UI, yaitu dengan persebaran 98 orang dari rumpun soshum, 20 orang dari rumpun RIK, 12 orang dari rumpun saintek, dan 6 orang dari rumpun pendidikan vokasi.
Grafik 2. Persebaran Responden Berdasarkan Angkatan
Berdasarkan grafik 2 dapat diketahui bahwa responden berasal dari lima angkatan di UI, yaitu dengan persebaran 9 orang dari angkatan 2019, 15 orang dari angkatan 2020, 46 orang dari angkatan 2021, 63 orang dari angkatan 2022, dan 3 orang dari angkatan 2023.
Hasil dan Analisis
- Analisis Deskriptif
Berdasarkan analisis deskriptif terhadap isian kuesioner, hasil menunjukkan bahwa sebanyak 62% dari responden menunjukkan ketertarikan atau telah memiliki rekening di bank syariah, sementara 38% sisanya menyatakan ketidaktertarikannya.
Dari responden yang tidak tertarik, sebagian besar, yaitu sebanyak 71%, menyatakan bahwa ketidaktertarikan mereka tidak disertai dengan alasan spesifik apapun. Sedangkan sebanyak 29% responden menyatakan ketidaktertarikannya disebabkan oleh kehilangan kepercayaan terhadap bank syariah, khususnya sebagai dampak dari kasus yang terjadi pada Bank Syariah Indonesia (BSI).
Hasil tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden menunjukkan ketertarikan atau keterlibatan mereka dengan bank syariah, namun terdapat sebagian yang signifikan yang menyatakan ketidaktertarikan. Dari responden yang tidak tertarik, mayoritas menyatakan bahwa ketidaktertarikan tersebut tidak terkait dengan alasan tertentu, sementara sebagian kecil menyebutkan kehilangan kepercayaan terhadap bank syariah, khususnya setelah terjadinya kasus serangan siber pada Bank Syariah Indonesia di tahun 2023, sehingga ini menunjukkan sebagian dari responden memiliki persepsi keraguan terhadap keamanan sistem perbankan syariah.
Penting untuk dicatat bahwa pemahaman lebih lanjut mengenai alasan di balik ketidaktertarikan responden dapat memberikan wawasan tambahan bagi perbaikan atau strategi yang dapat diimplementasikan oleh bank syariah untuk memulihkan atau meningkatkan kepercayaan nasabah. Dengan demikian, analisis deskriptif ini memberikan gambaran awal mengenai tren ketertarikan dan ketidaktertarikan responden terhadap bank syariah, serta indikasi alasan-alasan yang mendasarinya.
- Analisis Inferensia
Tabel 1. Hasil Estimasi OLS pada Model Regresi
Keterangan: *** signifikan pada taraf 1%
Angka dalam kurung ( ) menunjukkan nilai standard error
(Sumber: Olahan penulis)
Dari hasil regresi pada tabel 1, menunjukkan bahwa faktor internal dan kasus serangan siber yang dialami oleh Bank Syariah Indonesia berpengaruh signifikan pada taraf 1% terhadap preferensi mahasiswa UI dalam menabung di bank syariah. Sedangkan faktor eksternal tidak berpengaruh signifikan pada penelitian ini terhadap preferensi mahasiswa UI untuk menabung di bank syariah. Adanya pengaruh signifikan ini dapat diartikan bahwa responden cenderung lebih dipengaruhi oleh faktor internal, seperti nilai-nilai keagamaan atau kepercayaan terhadap integritas bank syariah, daripada faktor eksternal.
Alasan logis di balik temuan ini dapat diterangkan sebagai berikut. Faktor internal seperti tingkat religiusitas dan pemahaman ajaran agama Islam cenderung mencerminkan nilai-nilai yang dianut secara pribadi oleh responden. Sebagai contoh, keputusan untuk menabung di bank syariah dapat dipengaruhi oleh keyakinan bahwa bank tersebut mengikuti prinsip-prinsip syariah Islam, yang merupakan bagian integral dari nilai keagamaan responden. Selain itu, adanya kasus yang dialami oleh Bank Syariah Indonesia juga dapat mempengaruhi preferensi, mungkin karena perbaikan atau pemulihan yang terjadi setelah kasus tersebut memberikan dampak positif pada persepsi mahasiswa UI terhadap bank syariah secara umum.
Di sisi lain, faktor eksternal, yang mungkin mencakup aspek seperti lokasi bank atau rekomendasi dari orang tua, tidak menunjukkan pengaruh signifikan pada preferensi mahasiswa UI dalam penelitian ini. Hal ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa faktor internal yang lebih berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan dan integritas bank syariah lebih dominan dalam membentuk preferensi mahasiswa UI terkait menabung di bank syariah. Temuan ini memberikan gambaran penting tentang faktor-faktor yang paling mempengaruhi preferensi mahasiswa UI dan dapat menjadi dasar bagi bank syariah untuk menyusun strategi pemasaran atau peningkatan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai responden.
Kesimpulan dan Saran
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa faktor internal, seperti nilai-nilai keagamaan dan pemahaman ajaran agama Islam, serta kasus yang dialami oleh Bank Syariah Indonesia, berpengaruh signifikan terhadap preferensi mahasiswa UI dalam menabung di bank syariah. Sebaliknya, faktor eksternal, seperti lokasi bank atau rekomendasi dari orang tua, tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Hasil ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa UI lebih cenderung dipengaruhi oleh faktor internal, yang mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan integritas bank syariah, dalam pembentukan preferensi menabung di bank syariah. Selain itu, penelitian ini juga mengindikasikan bahwa pemulihan atau perbaikan kasus serangan siber pada Bank Syariah Indonesia dapat memberikan dampak positif pada persepsi mahasiswa UI terhadap bank syariah.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran awal yang berharga mengenai trend dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) terhadap bank syariah. Sebagian besar responden menunjukkan ketertarikan atau keterlibatan dengan bank syariah, namun signifikansi dari kelompok responden yang tidak tertarik, terutama yang merasa kehilangan kepercayaan akibat insiden serangan siber, menunjukkan adanya perhatian serius terhadap isu keamanan sistem perbankan syariah.
Maka dari itu, perbankan syariah perlu terus meningkatkan keamanan sistem perbankan syariah, yang dapat dilakukan dengan beberapa strategi yang dapat membantu melindungi data nasabah, mencegah risiko keamanan, dan membangun kepercayaan masyarakat. Selain itu, melibatkan pemangku kepentingan, seperti nasabah dan pihak regulasi, dalam proses peningkatan keamanan juga dapat membantu membangun kepercayaan dan menjaga reputasi bank syariah.
References
BSI Klaim Layanan ATM Normal Kembali, Nasabah Masih Banyak Mengeluh. (2023, May 10). CNN Indonesia. Retrieved January 18, 2024, from https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230510103103-78-947616/bsi-klaim-layanan-atm-normal-kembali-nasabah-masih-banyak-mengeluh
DeLorenzo, Y. T. (2007). Shari`ah Compliance Risk. Chicago Journal of International Law, 7(2), 397-408.
Jatmiko, W. (2022, May). Risk Management for Islamic Bank: Introduction [Lecture 13 of Islamic Banking Management].
Nora, L. (2019). Trust, commitment, and customer knowledge Clarifying relational commitments and linking them to repurchasing intentions. Management Decision, 57(11), 3134-3158. 10.1108/MD-10-2017-0923
Nugraheni, P., & Widyani, F. N. (2021). A study of intention to save in Islamic banks: the perspective of Muslim students. Journal of Islamic Marketing, 12(8), 1446-1460. http://dx.doi.org/10.1108/JIMA-11-2019-0233
Putra, T. S. A. (2023, Mei 26). Penguatan Proteksi Sektor Perbankan Indonesia dalam Upaya Menjaga Kepercayaan Nasabah. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/16150/Penguatan-Proteksi-Sektor-Perbankan-Indonesia-dalam-Upaya-Menjaga-Kepercay…
Raih detikcom Awards 2023, Ini Cara BSI Jawab Tantangan Zaman. (2023, September 21). Detik Finance. Retrieved January 18, 2024, from https://finance.detik.com/moneter/d-6943863/raih-detikcom-awards-2023-ini-cara-bsi-jawab-tantangan-zaman
Roy, N. C., & Prabhakaran, S. (2023). Sustainable response system building against insider-led cyber frauds in banking sector: a machine learning approach. Journal of Financial Crime, 30(1), 48-85. 10.1108/JFC-12-2021-0274
Serangan Siber Masih Menjadi Ancaman. (2023, May 14). Kompas.id. Retrieved January 18, 2024, from https://www.kompas.id/baca/polhuk/2023/05/14/serangan-siber-masih-menjadi-ancaman