Pada hari Rabu, 30 Oktober 2024, telah dilaksanakan salah satu program kerja Departemen Kesejahteraan Mahasiswa, yaitu Leaders Forum. Leaders Forum merupakan program kerja yang dilaksanakan dengan mengadakan pertemuan antara 5 ketua angkatan mahasiswa IEI-BI dan perwakilan BPM FEB UI. Tujuan dari program kerja ini adalah mendiskusikan permasalah-permasalahan dari setiap angkatan dan mencari solusi akan permasalahan tersebut. Keluh kesah dan aspirasi mahasiswa IEI-BI ditampung melalui form “Kalian Bertanya, Kejur Menjawab” yang telah disebar sebelumnya oleh masing-masing Ketua Angkatan kepada angkatannya.
Leaders Forum kali ini dilaksanakan secara offline dan dilaksanakan di Sekretariat IBEC selama 2 jam 30 menit dan dihadiri oleh 12 orang peserta yang terdiri dari 5 orang ketua angkatan, 1 orang perwakilan BPM FEB UI, 1 pengurus inti IBEC dan 5 orang anggota Departemen Kesejahteraan Mahasiswa.
Leaders Forum dimulai pada pukul 14.00 WIB, diawali dengan pembukaan MC dan dilanjutkan dengan pemaparan masalah dari Ketua Jurusan masing-masing angkatan. Pada kesempatan kali ini, acara diawali oleh pemaparan masalah angkatan 2024 yang disampaikan oleh Ketua Jurusan 2024, yaitu M. Nur Asla Junior. Permasalahan angkatan 2024 saat ini adalah kesulitan memahami alur akademik di Fakultas Ekonomi, apalagi beberapa di antaranya baru mulai bergabung dalam organisasi. Masih ada juga yang belum sepenuhnya aktif mengikuti kegiatan kampus, bahkan beberapa belum mengenal ruang kelasnya
Menyikapi hal ini, Kak Ilham selaku perwakilan Ketua Jurusan 2020 memberi tanggapan mengenai pentingnya mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan tersebut. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan budaya belajar bersama, misalnya dengan mengadakan zoom sehari sebelum ujian atau diskusi kelompok. Selain itu, mahasiswa baru juga harus mendekatkan diri dengan teman-teman yang lebih berpengalaman dalam bidang akademik. Dengan bergaul dan belajar dari orang-orang yang lebih paham, mereka diharapkan dapat lebih mudah memahami materi kuliah. Kak Ilham juga menyarankan mahasiswa baru untuk menikmati kegiatan-kegiatan di Fakultas Ekonomi, seperti parade atau nongkrong di lingkungan kampus.
Selanjutnya, Kak Syafiq selaku Ketua Jurusan 2021 menyarankan untuk menjalin kedekatan dengan teman-teman perempuan yang aktif agar selanjutnya bisa menjalin hubungan baik dengan yang lainnya. Kak Syafiq juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kegiatan sosial dan akademik. Kak syafiq mengingatkan agar kegiatan nongkrong itu juga membahas mengenai akademik agar kumpul-kumpulnya menjadi bermanfaat.
Setelah itu, pemaparan masalah dilanjutkan oleh Ketua Jurusan 2023, yaitu Muhammad Jundi Al-Muhandis. Angkatan 2023 memiliki permasalahan seperti masih banyak mahasiswa yang belum aktif mengikuti I-Learn padahal akademik mahasiswa masih sangat kurang. Jundi juga menyampaikan bahwa mahasiswa angkatan 2023 sudah mulai aktif membangun kedekatan melalui berbagai acara, seperti I-Born. Namun, masih ada mahasiswa yang menjaga jarak dari kegiatan kampus, atau dikenal sebagai mahasiswa “kupu-kupu”. Beberapa dari mereka juga sering tidak hadir dalam kegiatan perkuliahan dan sosial.
Tanggapan atas permasalahan angkatan 2023 disampaikan oleh Ketua Jurusan 2020, 2021, 2022, Kak Putri, dan Kak Indira. Pertama, dari Ketua Jurusan tahun 2021, Kak Syafiq, menyarankan mahasiswa 2023 untuk terus belajar bersama, misalnya dengan mengajak mahasiswa yang lebih pintar atau meminta bantuan kakak tingkat yang bersedia membantu dalam memahami materi. Kak Ilham juga menyarankan untuk meminta bantuan kakak tingkat dalam hal akademik dan mengingatkan untuk membantu mahasiswa yang memilki masalah finansial. Kak Putri juga menyampaikan pentingnya peran angkatan 2022 dan 2021 dalam mendampingi mahasiswa 2023 agar mereka merasa nyaman dan lebih mudah untuk menghubungi kakak tingkat. Ia juga menyarankan untuk lebih perhatian kepada mahasiswa yang kurang aktif dengan menjaga komunikasi agar mereka tetap terlibat dalam kegiatan kelas. Kak Dafid sebagai ketua angkatan 2022 juga mendorong mahasiswa 2023 agar tidak ragu untuk bertanya tentang materi ketika bertemu di kampus. Kak Indhira menambahkan bahwa catatan dan link asistensi dapat sangat membantu dalam belajar.
Setelah itu, acara dilanjutkan oleh pemaparan masalah angkatan 2022 yang disampaikan oleh ketua angkatan 2022, yaitu Daffa Rafid Rabbani. Permasalahan angkatan 2022 saat ini adalah Kak Dafid merasakan kesulitan dalam mendapatkan informasi karena kesempatan untuk berkumpul semakin jarang. Mahasiswa IEI dan BI juga mulai jarang bertemu karena perbedaan jadwal dan tujuan masing-masing sehingga ikatan antar mahasiswa sedikit menurun. Selain itu, terdapat mahasiswa yang sama sekali tidak mengikuti Ujian Tengah Semester. Ada juga kritik terhadap kebiasaan nongkrong angkatan 2022 yang dianggap berlebihan.
Untuk permasalahan angkatan 2022 diatas, Kak Syafiq menyarankan untuk mendekati teman-teman dengan menanyakan tentang mimpi dan tujuan masing-masing, atau tanyakan tentang magang dan skripsi. Kak Syafiq juga menanggapi perihal mahasiswa yang tidak ikut Ujian Tengah Semester, itu penting untuk mencari tahu masalahnya, terutama jika ada kendala finansial. Kak syafiq juga mengingatkan untuk menyiapkan berkas-berkas penting seperti transkrip sejak sekarang. Ini akan membantu saat mencari tempat magang. Terakhir, Kak Syafiq juga menyampaikan bahwa menempuh karir di tempat lain juga bisa jadi pilihan, bukan hanya mengandalkan MSIB. Sementara itu, kak Ilham menyarankan agar mahasiswa juga mencari pengalaman internasional dan membangun jaringan dengan teman-teman dari berbagai bidang. Ini bisa membantu menambah wawasan dan informasi untuk kita. Link dan informasi magang juga bisa didapat dari kakak-kakak angkatan 2020 dan 2021, jadi Kak Ilham menekankan untuk jangan ragu untuk bertanya
Selanjutnya, ada pemaparan masalah dari Ketua Jurusan angkatan 2021, yaitu Muhammad Syafiq Zufarulhaq. Berdasarkan pemaparannya, mahasiswa angkatan 2021 tengah menghadapi tantangan dalam menyelesaikan skripsi. Banyak yang masih bongkar pasang tema dan variabel, dan ada juga yang kebingungan dalam memilih dosen pembimbing dan banyak yang masih kebingungan mengenai arah yang akan ditempuh setelah lulus. Untuk menguatkan mental dan semangat, mahasiswa angkatan 2021 berencana mengadakan doa bersama setelah Ujian Tengah Semester. Kak Syafiq berharap dengan adanya kegiatan ini, para mahasiswa dapat lebih mantap dalam menentukan langkah dan meraih kelancaran dalam proses skripsi mereka.
Menyikapi masalah ini, Kak Ilham menyarankan agar mahasiswa membangun pertemanan yang kuat dan saling mendukung satu sama lain dalam fase skripsi ini. Ia juga mendukung budaya doa bersama yang direncanakan setelah UTS agar bisa diteruskan di tahun-tahun berikutnya. Selain itu, ia mengingatkan bahwa ada organisasi yang pernah menyediakan fasilitas pendampingan skripsi dan merekomendasikan pembuatan sheets untuk memantau progres skripsi setiap anggota. Kak Putri juga menekankan pentingnya support system, di mana sesama mahasiswa bisa saling mendukung dalam perjalanan skripsi ini.
Terakhir, pemaparan masalah dari Ketua Jurusan angkatan 2020, yaitu kak Farhan Ilham menyampaikan bahwa mahasiswa angkatan 2020 kini tengah memasuki fase transisi, baik dalam mencari kerja, magang, maupun melanjutkan pendidikan. Banyak yang sudah berhasil mendapat pekerjaan, sementara sebagian lainnya masih berusaha menemukan prospek yang sesuai. Tantangan juga muncul karena banyaknya program magang yang kini mensyaratkan pengalaman, padahal semestinya menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan berkembang.
Setelah pemaparan permasalahan dari Ketua Jurusan 2020, Leaders Forum pun diakhiri dengan penutupan oleh Staff Kesma IBEC 2024, yaitu Abdillah Althaf Firdaus. Dengan diselenggarakannya kegiatan Leaders Forum ini, diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan pada masing-masing angkatan dan menambah relasi antar Ketua Jurusan IEI-BI.