Oleh: Muhammad Sultan Alfajri (Bisnis Islam 2021), Staf Departemen Kajian IBEC FEB UI 2022
Hilirisasi industri adalah strategi dalam menambah nilai dari sebuah barang atau komoditas. Barang mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, bukan bahan mentah yang diekspor. Hilirisasi juga adalah strategi utama dalam memasuki pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Akibat tingginya ketergantungan terhadap impor bahan baku atau bahan penolong, Indonesia mengeluarkan banyak dana. Kebijakan hilirisasi komoditas membantu mengurangi tingginya ketergantungan Indonesia dari impor bahan baku penolong. Pasar domestik hanya mengekspor kurang dari 20% PDB.
Saat ini, mayoritas industri hilir masih bersifat perakitan yang menggunakan teknologi sederhana. Sehingga hanya sedikit dalam menambah nilai. Selain nilai tambah yang rendah, masalah industri Indonesia adalah hanya fokus orientasi kepada pasar domestik dan memiliki daya saing yang lemah. Kebijakan hilirisasi bertujuan meningkatkan daya saing dan kemampuan perusahaan lokal. Industri nasional memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, mendorong produktivitas, kemandirian bangsa, memperkuat struktur industri nasional, peningkatan nilai ekspor, dan meningkatkan posisi Indonesia dalam perdagangan nasional.
Gambar 1. Value Added pada Setiap Proses Pembuatan Hingga Penjualan Produk
(Machmud, 2022)
Presiden RI Joko Widodo memahami bahwa pelarangan ekspor bahan mentah dapat merugikan negara-negara yang selama ini selalu menjadi importir bahan mentah dari Indonesia. Presiden Jokowi tetap ingin melanjutkan hilirisasi, melihat Indonesia selama berpuluh-puluh tahun hanya menjadi eksportir barang mentah saja. Presiden Jokowi ingin mengekspor barang yang sudah melalui proses penambahan nilai atau barang setengah jadi dan barang jadi bukan barang mentah.
Pada bulan Oktober 2022 lalu, Indonesia kalah dalam melarang kebijakan ekspor bijih nikel. Tetapi Presiden RI Joko Widodo tetap ingin melanjutkan hilirisasi komoditas tambang harus terus berjalan.Walaupun pelarangan ekspor ini akan merugikan negara-negara lain, tetapi pemerintah tidak ingin Indonesia hanya menjadi eksportir bahan mentah tanpa menghasilkan nilai tambah.
Sumber daya alam Indonesia yang berlimpah harus dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia, oleh karena itu hilirisasi harus diusahakan. Tanpa dilakukannya hilirisasi, manfaat yang diterima masyarakat tidak dapat maksimal. Manfaat dari hilirisasi sangat banyak, dan tidak hanya bahan mentah berupa bijih tambang saja yang dapat dilakukan hilirisasi, tetapi bahan mentah berupa makanan dan minuman. Manfaat dari hilirisasi dapat berupa terciptanya lapangan pekerjaan, dan kemudian akan meningkatkan daya beli serta juga meningkatkan pendapatan negara. Selain barang tambang, peningkatan value added akibat hilirisasi juga dapat dirasakan melalui beberapa aspek lain termasuk industri halal.
Seiring peningkatan penduduk Muslim yang tinggi, permintaan akan makanan dan minuman halal sebagai pemenuhan kebutuhan dasar juga semakin berkembang. Peningkatan jumlah penduduk juga meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke tempat-tempat pariwisata. Kebutuhan akan perawatan diri seperti obat-obatan dan kosmetik juga ikut meningkat. Peningkatkan jumlah penduduk setiap tahun terjadi, peningkatan ini perlu diiringi dengan peningkatan perkembangan industri halal.
Makanan dan minuman adalah kebutuhan dasar, umat Muslim wajib memperhatikan kehalalan dari makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 172.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (Qs. Al-Baqarah/2: 172)
Di Indonesia sendiri, produk halal sudah berkembang pesat. Produk halal tidak hanya sebagai kebutuhan saja, tetapi sudah menjadi gaya hidup baru di Indonesia. Perkembangan produk halal ini mulai menghilangkan keresahan masyarakat Muslim terhadap makanan dan minuman yang memiliki kandungan babi dan atau yang berasal dari sesuatu yang diharamkan yang tidak boleh dikonsumsi. Dalam usaha menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah, pemerintah dan perusahaan menjalankan strategi rantai nilai halal atau Halal Value Chain.
Industri halal sudah mulai berkembang pesat di beberapa tahun ini. Produk dan jasa halal menjadi pilihan prioritas bagi umat Muslim, bahkan tidak hanya penduduk Muslim saja yang menjadi konsumennya, walaupun halal sangat berkaitan dengan umat Muslim. Kualitas dari produk halal atau Halalan Thayyiban adalah salah satu alasan mengapa umat non Muslim membeli dan menggunakan produk halal ini. Dalam kehalalan terdapat hal-hal yang diperhatikan, seperti kualitas, kebersihan, dan keamanan dalam seluruh proses produksinya.
Beberapa sektor industri halal seperti makanan, fesyen, kosmetik, obat-obatan, media dan hiburan, serta keuangan dan travel mengalami perkembangan yang pesat. Indonesia memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, yaitu 207 juta jiwa menurut data BPH tahun 2010. Dengan jumlah penduduk Muslim yang tinggi ini, permintaan akan produk halal juga ikut tinggi seiring dengan pertambahan penduduk dan meningkatnya kesadaran umat Muslim untuk mengutamakan mengkonsumsi produk halal.
Permintaan produk halal tidak hanya tinggi di Indonesia, namun juga tinggi permintaan yang berasal dari luar negeri. Kehalalan yang terjaga menjadi keunggulan komparatif bagi produsen dalam bersaing dengan industri yang sama. Menurut State of The Global Islamic Report (2019), sekitar 1,8 miliar penduduk muslim dunia menjadi konsumen industri halal. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.
Selain membeli produk, masyarakat Muslim yang jumlahnya banyak di Indonesia lebih memilih berkunjung ke tempat destinasi wisata yang memiliki fasilitas ibadah seperti mushola dan kebersihan yang baik. Pariwisata halal menerapkan fasilitas-fasilitas penting bagi masyarakat Muslim, di dalam destinasi wisata tersebut juga menyediakan makanan dan minuman serta oleh-oleh yang halal. Masyarakat Muslim sangat menyukai hal ini, sesuai dengan syariat Islam, sehingga mereka tidak perlu khawatir terkait kehalalan dan bisa dengan nyaman menikmati perjalanan pariwisata mereka.
Akan tetapi, Indonesia dan beberapa negara OKI lainnya memiliki permasalahan yang sama. Meskipun mereka merupakan konsumen terbanyak produk halal. Akan tetapi, negara – negara OKI banyak yang menjadi net importir sedangkan negara – negara non-muslim lainnya ternyata menjadi penyuplai barang – barang halal ke negara – negara OKI. Hal ini bisa dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2. Trade Balance Negara OKI pada Beberapa Sektor Industri Halal
(The State of Global Islamic Economy Report, 2022)
6 Klaster Prioritas untuk Memperkuat Halal Value Chain
Apabila kita berbicara mengenai industri halal, maka hal tersebut akan menjadi pembahasan yang sangat luas. Maka dari itu, pembahasan hanya akan difokuskan terhadap 6 sektor/ klaster prioritas dalam pembangunan industri halal, yakni:
- Makanan dan Minuman Halal
Klaster prioritas pertama adalah makanan dan minuman halal yang merupakan kebutuhan dasar bagi manusia dan juga sebagai kewajiban bagi umat Muslim. Kuliner Indonesia sangat beragam, inilah salah satu pendukung yang berperan sebagai daya tarik untuk memikat orang asing atau turis. Industri makanan dan minuman selalu menjadi sektor utama, dengan kontribusi yang diberikan dari sektor ini selalu berangka positif dalam 5 tahun terakhir. Dampak dari pengembangan klaster prioritas ini sangat besar terutama bagi perusahaan dan UMKM lokal yang pada akhirnya akan meningkatkan PDB Indonesia.
- Pariwisata Halal
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak tempat menarik yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan lagi menjadi sektor pariwisata yang diminati turis. Sektor pariwisata halal berdampak pada masuknya Indonesia dalam posisi ke 6 dunia di sektor pariwisata ramah muslim dengan nilai pengeluaran untuk konsumsi sebesar US$11,2 M. Pariwisata halal menyediakan fasilitas yang baik kepada umat Muslim, seperti penyediaan perangkat shalat, Al-Quran, dan pastinya menyediakan makanan, minuman, dan oleh-oleh halal.
Pariwisata halal yang berhasil akan memiliki potensi pengurangan kemiskinan dan pengangguran. Sektor pariwisata halal menjadi penunjang perekonomian bagi tiap-tiap daerah. Pengembangan industri pariwisata halal juga bermanfaat dalam menyediakan fasilitas dan layanan berkualitas seperti penginapan dan akses transportasi yang baik.
- Fesyen Muslim
Busana Muslim menjadi trend dan menarik para desainer fesyen untuk merancang dan mempopulerkan busana Muslim ke berbagai negara Muslim lainnya. Sejumlah perancang busana Muslim berasal dari Indonesia. Selain itu, di Indonesia sendiri, juga sudah muncul komunitas-komunitas hijab yang mengonsumsi macam-macam busana Muslim terbaru mengikuti trend yang sedang terkenal. Indonesia memiliki keuntungan dengan beragamnya konten lokal yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Busana Muslim adalah prioritas bagi umat Muslim, perkembangan fesyen muslim di Indonesia dan menjadikannya sebagai pengekspor busana muslim akan sangat menguntungkan perekonomian Indonesia.
- Media dan Rekreasi Halal
Film dan bacaan yang mengandung nuansa islami banyak digemari dan menjadi perhatian masyarakat Muslim. Karya-karya kreatif berupa animasi dan film bernuansa Muslim menjadi daya tarik bagi masyarakat Muslim. Seperti Ayat-Ayat Cinta dan NUSSA. Series TV Indonesia juga memasukkan nilai-nilai Islam kepada beberapa adegan dalam pembuatannya.
- Farmasi dan Kosmetik Halal
Produk obat-obatan dan kosmetik halal lebih diminati masyarakat Muslim. Masyarakat Muslim Indonesia memperhatikan kehalalan obat-obatan yang akan dikonsumsi mereka dan keluarganya, karena bahaya kandungan zat yang tidak halal pada produk obat-obatan yang tidak berlabel halal. Jika obat-obatan atau kosmetik mengandung unsur non-halal seperti mengandung babi, masyarakat Muslim pasti tidak akan mengkonsumsinya dan melarang keberadaan produk tersebut.
- Energi Terbarukan
Energi ini penting, energi terbarukan merupakan sumber daya yang membuat manusia bisa menggunakan alternatif energi dan mulai tidak selalu bergantung pada energi tidak terbarukan. Energi terbarukan ini menjadi alternatif bagi pemenuhan energi yang semakin bertambah.
Merujuk pada data dari Global Islamic Economy Gateway (2018), berikut Kami paparkan perbandingan skor antar beberapa sektor tersebut di Indonesia. Hal ini bisa menjadi salah satu indikator bagi pemerintah guna melakukan perbaikan terhadap beberapa sektor sehingga terjadi peningkatan kompetitivitas industri halal Indonesia dengan negara lain.
Gambar 3. Perbandingan Skor antar Sektor Industri Halal Indonesia 2014 – 2018
(Global Islamic Economy Gateway, dalam Kementerian PPN/ Bappenas dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, 2019)
Halal Value Chain
Halal berdasarkan istilah merupakan sesuatu yang dibolehkan dalam Islam. Value Chain adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengubah input menjadi output yang bernilai dan halal dalam rantai aktivitas bisnis yang dilakukan. Dari pengertian diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Halal Value Chain merupakan strategi perusahaan dalam rantai aktivitas bisnisnya dengan memperhatikan syariat Islam untuk menjaga kualitas dan kehalalannya.
Pada Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024, salah satunya yang termasuk adalah penguatan rantai nilai halal yang bertujuan untuk menguatkan seluruh rantai nilai industri halal dari hulu ke hilir di Indonesia. Dilakukan untuk semua klaster prioritas untuk perekonomian nasional, penguatan rantai nilai halal diterapkan dengan lima program utama:
- Pembangunan halal hub di daerah-daerah unggulan yang memiliki keunggulan komparatif dari daerah lainnya
- Pengembangan standar halal nasional yang diakui dunia
- Pengkampanye gaya hidup halal
- Program insentif untuk investor lokal dan asing untuk berinvestasi
- Pembangunan pusat halal internasional
Beberapa program tersebut nyatanya sudah mulai diusahakan oleh pemerintah, hanya saja beberapa diantaranya masih diperlukan evaluasi dan pengembangan lebih lanjut.
Kawasan Industri Halal
Kawasan industri halal Modern Halall Valley, di Serang, Banten merupakan kawasan halal pertama di Indonesia. Modern Halall Valley menjangkau jaringan kawasan indsutri halal internasional, yaitu Cordoba Halal Park di Spanyol, Johor Iskandar Halal Park, dan Penang International Halal Hub. Modern Halall Valley berperan sebagai episentrum industri halal dunia. Selain itu, ada industri halal yang berada di Sidoarjo, Jawa Timur, yaitu Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS). HIPS adalah salah satu program pemerintah dalam Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). HIPS berperan untuk mengembangkan keuangan syariah Indonesia dan ekonomi. HIPS juga berperan dalam mendukung UMKM untuk bertahan dan berkembang sehingga dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian serta sebagai penopang layanan yang berkaitan dengan kehalalan produk dalam satu atap. Selanjutnya ada Bintan Inti Halal Hub yang berada di Kepulauan Riau. Bintan Inti Halal Hub berperan dalam mengembangkan pemrosesan makanan dan bahan baku halal untuk pertanian, perkebunan, dan peternakan. Selain itu berperan juga dalam mendukung jasa pengemasan, cold chain, dan logistik. Ketika kawasan industri halal (KIH) tersebut merupakan perintis pembangunan kawasan industri halal di Indonesia.
Kawasan Industri Halal memiliki perbedaan yang dimana KIH hanya menyediakan produk dan jasa halal bersertifikat kepada konsumen. Selain halal dalam produk, halal juga dalam bisnis, distribusi, dan lainnya seperti menjaga kebersihkan, kualitas, serta keamanan. Menjaga seluruh tahapan proses produksi agar termanajemen dengan baik atau disebut Halal Value Chain Management. Proses produksi harus berjalan sesuai standar halal, termasuk dengan menggunakan bahan baku halal. Pada KIH juga memperhatikan proses distribusi yang menjaga agar produk halal tidak terkontaminasi dengan produk-produk tidak halal. Selain itu, pada KIH bank syariah memiliki berperan dalam mempromosikan gaya hidup halal kepada masyarakat dan mendorongnya menjadi kebiasaan. Pemerintah juga ikut membantu mengenalkan KIH dengan mengedukasi konsumen akan pentingnya mengkonsumsi produk halal.
Sertifikasi Halal di Indonesia
Halal adalah syarat wajib bagi seluruh umat Muslim dalam mengkonsumsi produk dan barang dan jasa, standar kualitas juga diperhatikan. Untuk memudahkan mengidentifikasi informasi produk barang dan jasa yang halal, sertifikasi halal dilakukan. Sertifikasi halal dilakukan kepada produk barang atau jasa yang telah sesuai dengan syariah Islam. Sertifikasi halal di Indonesia diberikan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia atau LPPOM MUI. Sertifikasi diberikan dengan memiliki jangka waktu dua tahun berlaku.
Besarnya permintaan produk halal memerlukan dukungan dari pemerintah untuk menangani besarnya permintaan produk halal di dalam dan luar negeri. Dukungan pemerintah adalah berupa penerbitan sertifikasi dan melakukan pengawasan yang ketat untuk produk dan jasa halal supaya masyarakat lebih mudah mengetahui mana produk dan jasa yang halal dan mana yang tidak halal secara jelas dan terjamin kehalalannya. Bukan berarti semua produk dan jasa yang ditawarkan oleh orang-orang beragama Islam sudah pasti halal, tidak semua seperti itu kenyataannya, oleh karena itu sertifikasi ini harus menjadi prioritas utama pemerintah dalam mengembangkan industri halal.
Sertifikat halal yang diakui secara global belum ada, sedangkan produk dan jasa halal perlu mendapat kepercayaan dari para konsumen khususnya dari luar negeri. Jika setiap negara menerbitkan sertifikat halal yang berlaku secara nasional, akan ada perbedaan dari peraturan dan syarat-syaratnya, perbedaan inilah yang mengganggu. Sertifikat halal global akan membuktikan bahwa rantai nilai halal berjalan dengan seharusnya.
Ada perbedaan interpretasi halal yang terjadi, berasal dari perbedaan mazhab yang diikuti setiap negara Muslim dunia. Tidak selalu berlaku kehalalan dari suatu produk untuk semua negara, mazhab yang berbeda di negara produsen dapat berbeda-beda. Pengecekan ganda harus dilakukan Indonesia dalam melakukan kegiatan ekspor, karena tidak semua sertifikat halal Indonesia berlaku di negara tujuan ekspor.
Kampanye Gaya Hidup Halal
Gambar 4. Product Life Cycle
(Nickels dkk., 2019)
Dalam strategi pemasaran produk halal, hendaknya kita memperhatikan dimana posisi kita, sebelum pada akhirnya memutuskan strategi yang akan kita gunakan. Menurut Teori Product Life Cycle yang diambil dari Buku Understanding Business edisi ke 12. Terdapat empat siklus kehidupan dari suatu produk, yakni: pengenalan, pertumbuhan, puncak, dan penurunan. Mengasumsikan bahwa industri halal adalah sebuah produk, dengan memperhatikan pembahasan pada bagian sebelumnya kita dapat menyimpulkan bahwa saat ini kita masih berada di dalam tahap perkembangan.
Industri halal masih berada di dalam tahap perkembangan, mengingat besarnya potensi yang ada tetapi tidak didukung dengan kenyataan bahwa kita bukan merupakan pemain utama dalam industri ini. Menurut bagan di atas, beberapa langkah yang dapat diambil oleh pemerintah maupun pihak terkait adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan competitiveness produk lokal yang diiringi dengan fokus kepada produk – produk yang dihasilkan, meningkatkan distribusi serta memperhatikan harga agar kompetitif, dan melakukan iklan/ promosi secara masif. Hal ini kemudian sudah dilakukan oleh pemerintah melalui kampanye gaya hidup halal maupun secara organik dilakukan oleh masyarakat melalui tren gaya hidup muslim. Harapannya, hal ini semakin mendorong produk – produk halal dari Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam pasar halal dunia.
Pembukaan Keran Investasi
Investor dari luar negeri termasuk dari Turki berkeinginan membangun KIH. Hasil produk adalah produk lokal yang bahan bakunya diambil dari Kaltara yang berupa makanan dan minuman yang dikemas kemudian diekspor ke luar daerah dan luar negeri. Dukungan investor asing menjadi sebuah motivasi bagi KIH untuk bisa lebih berkembang. Melihat dukungan investor asing, investor lokal juga akan terundang untuk ikut serta dalam mendukung KIH melalui investasi. Dukungan investor asing menandakan bahwa mereka yakin bahwa KIH dapat memberikan manfaat yang besar baginya. Ini adalah peluang yang perlu diperhatikan oleh investor yang sedang mencari tempat untuk menyalurkan dananya ke tempat yang memiliki peluang keuntungan yang menjanjikan.
Halal Center
Pendirian halal center dan Lembaga Penjamin Halal di Indonesia melibatkan perguruan tinggi, pemda, dan instansi pemerintah yang terkait. Kerjasama yang dilakukan oleh halal center dan universitas menjadi fondasi terhadap penguatan industri makanan dan minuman halal. Halal center dibutuhkan untuk mendukung pengembangan industri halal yang terintegrasi. Halal center ini akan membantu mengatasi permasalahan sertifikasi halal produk yang saat ini masih belum bisa diselesaikan, oleh karena itu pembangunan infrastruktur halal center perlu di dilakukan. Untuk membantu Indonesia dalam mendapatkan pengakuan internasional terkait produk halal Indonesia, standarisasi serta harmonisasi dapat dibantu dengan membentuk international halal center. International halal center berfungsi dalam mempromosikan dan sarana kerjasama internasional untuk produk dan industri halal di Indonesia.
Kesimpulan
Halal Value Chain merupakan salah satu usaha dari pemerintah dan masyarakat Indonesia guna menjamin kehalalan dari hulu hingga ke hilir dari suatu proses produksi. Konsep Halal Value Chain sendiri juga diharapkan untuk dapat meningkatkan peran Indonesia di pasar global sebagai pemain utama dalam industri halal. Akan tetapi, perlu diketahui bersama bahwa hal ini tidak bisa hanya dibebankan kepada salah satu pihak saja sehingga hal ini harus menjadi usaha bersama dalam mewujudkannya.
Pemerintah melalui KNEKS telah merumuskan beberapa langkah strategis guna mendorong penerapan Halal Value Chain di Indonesia. Akan tetapi, masih ada beberapa hal yang sekiranya dapat diperbaiki seperti perihal sertifikasi halal sehingga hal ini tidak menjadi barriers tersendiri dalam perdagangan internasional. Serta, dalam kampanye gaya hidup halal, kita harus menyesuaikan diri sebagai sebuah industri yang sedang berkembang guna merumuskan langkah – langkah yang tepat dalam melakukan promosi kepada masyarakat.
Referensi
Dinar Standard, Salam Gateway, & Dubai Economy and Tourism. (2022). State of the Global Islamic Economy Report: Unlock The Opportunity. Dinar Standard.
Kementerian PPN/ Bappenas, & Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. (2019). Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019 – 2024. Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Kompasiana.com. (2021, October 31). Halal value chain Jadikan Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Dan Keuangan syariah. KOMPASIANA. Retrieved December 24, 2022, from https://www.kompasiana.com/najwa76829/617cfbfd06310e0e610efc35/halal-value-chain-jadikan-indonesia-sebagai-pusat-ekonomi-dan-keuangan-syariah
forshei, K. S. E. I. (2020, December 2). Halal value chain. KSEI forshei. Retrieved December 24, 2022, from http://www.forshei.org/2020/12/halal-value-chain.html
M, A. Y. (n.d.). Model pengembangan Industri halal food di Indonesia. At-Tasyri’: Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah. Retrieved December 24, 2022, from https://jurnal.iairm-ngabar.com/index.php/tasyri/article/view/21
Machmud, Z. (2022). Kebijakan Industri dan Perdagangan Internasional. Kuliah Perekonomian Indonesia 2022.
Nickels, W. G., Mchugh, J. M., & Mchugh, S. M. (2019). Understanding business (12th ed.). Mcgraw-Hill Education.
Novitasari, C. (2022, July 12). Halal value chain opportunities Dalam Pengembangan Wisata halal di Kampoeng Anggrek Kediri perspektif analisis (attraction, accessibility, amenities, ancillary). Digilib UIN Sunan Ampel Surabaya. Retrieved December 24, 2022, from http://digilib.uinsby.ac.id/57294/
OPOP One Pesantren One Product. (n.d.). Retrieved December 24, 2022, from https://opop.jabarprov.go.id/halal-value-chain-jadikan-indonesia-sebagai-pusat-ekonomi-dan-keuangan-syariah/
Pengembangan Ekosistem halal value chain berbasis society 5.0 Sebagai Langkah Strategis Implementasi Ekonomi Islam di Indonesia. KSEI FEB Undip. (n.d.). Retrieved December 24, 2022, from http://kseifebundip.com/?p=557
Pribadi, I. A., & Ariyadi. (2022, November 27). Pantang Mundur presiden Jokowi Perjuangkan hilirisasi. ANTARA News Jambi. Retrieved December 24, 2022, from https://jambi.antaranews.com/berita/531053/pantang-mundur-presiden-jokowi-perjuangkan-hilirisasi
Puspasyifa. (2022, March 16). Perkembangan produk halal di Indonesia. kumparan. Retrieved December 24, 2022, from https://kumparan.com/puspa-syifa/perkembangan-produk-halal-di-indonesia-1xhAtkGSNxl