Skip to content

IBEC FEB UI

Home » Artikel » Sinergi Bisnis Islami: Pesantren & Sustainable Development Goals (SDGs)

Sinergi Bisnis Islami: Pesantren & Sustainable Development Goals (SDGs)

  • Inspire

Oleh Ahmad Muzakki Aldi Pratama (Ilmu Ekonomi Islam 2021), Staf Departemen Penelitian IBEC FEB UI 2022

 

Latar Belakang

Pesantren adalah salah satu institusi pendidikan di Indonesia yang memiliki karakter kemandirian, keunikan dan kearifan lokalnya sehingga dapat membawanya bertahan hingga ke era modern ini. Karakter kemandirian (self-sustainability) yang dimiliki oleh pesantren dapat dilihat dari unit-unit usaha yang dikelola oleh pesantren. Adanya unit-unit usaha tersebut memberikan kontribusi  yang signifikan bagi operasional pesantren dalam menjaga kelangsungannya. 

Selanjutnya, pesantren memiliki jaringan yang luas di Indonesia sehingga dapat mendorong kerjasama usaha antar pesantren. Hal ini berdasarkan data dari kementrian agama pada tahun 2019 yang menunjukkan bahwa terdapat 25.938 pesantren dengan 3.962.700 santri yang tersebar di seluruh Indonesia. Adanya jumlah pesantren serta sumber daya yang dimilikinya yang cukup besar seharusnya dapat memungkinkan mereka untuk membuat jaringan kerjasama antar pesantren sehingga dapat memaksimalkan potensi dan peluang mereka menuju kemandirian ekonomi (self-sustainability) serta tercapainya SDGs. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa usaha yang berbasis komunitas seperti yang dikembangkan oleh pesantren memiliki beberapa manfaat, seperti mempromosikan kewirausahaan (Bakhru et al., 2017), mencerminkan kebutuhan lokal (Parwez, 2017), menjaga kelangsungan bisnis dan komunitas (Miller et al., 2010) dan memfasilitasi inovasi (Mayasari dan Chandra, 2020). Adanya sejumlah manfaat tersebut juga dapat mendukung upaya tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi fokus para pembuat kebijakan di era modern ini. 

Tujuan dan Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi ekonomi dari pesantren dengan menggunakan metodologi kualitatif dari studi kasus model kerjasama yang dikembangkan di Hebitren (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren) yang merupakan suatu komunitas yang terdiri dari pesantren-pesantren yang memiliki unit usaha. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari 3 sumber yaitu; (1) hasil interview dengan para pembuat kebijakan, (2) dokumentasi dan (3) pengamatan langsung. Responden utama adalah ketua Hebitren dan anggotanya melalui forum diskusi kelompok (FGD) untuk membentuk model, didukung oleh sumber sekunder yang berasal dari dokumentasi dan informasi website dari proses literature review yang membahas tentang model-model pengembangan usaha melalui kerjasama. Lalu dilanjutkan oleh pengisian kuesioner yang berupa pertanyaan terbuka.

Pembahasan Temuan

  • Berdasarkan hasil penelitian ini, implementasi poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs) dapat dilihat dari kegiatan Hebitren yang berupa pembiayaan UMKM oleh koperasi syariah, pengembangan kemitraan dari berbagai sektor dengan pelaku usaha pesantren diikuti oleh pemangku kepentingan lainnya, dan pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan agama dan kewirausahaan.
  • Penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsep kerjasama antar unit usaha pesantren yang diprakarsai oleh Hebitren mengimplementasikan upaya menuju kemandirian ekonomi pesantren. Hal ini dapat dilihat dari pendidikan kewirausahaan terhadap para santri yang nantinya akan mereka terapkan dalam melakukan pengelolaan unit usaha pesantren.
  • Kolaborasi Hebitren dengan mitra-mitra UMKM hingga perusahaan-perusahaan besar diikuti dengan pemanfaatan pasar virtual membuat ekosistem bisnis pesantren dapat terjaga dengan baik, memperoleh manfaat dalam hal strategi manajemen, dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.

Hikmah atau Kesimpulan

Adanya pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia serta unit-unit usaha yang mereka kelola membuat pesantren  memiliki sejumlah potensi yang dapat digali sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas di Indonesia. Salah satu cara untuk dapat menggali potensi-potensi tersebut adalah melalui kerjasama antar unit usaha pesantren di Hebitren. Adanya kerjasama ini memberikan pesantren kesempatan dalam mengembangkan pengelolaan usahanya dan turut berkontribusi dalam upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi fokus para pembuat kebijakan saat ini. Selain itu, adanya model kerjasama yang dikembangkan di Hebitren juga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren sehingga dapat membantunya menghadapi tantangan-tantangan baru di era modern ini. 

Referensi

Zaki, I., Zusak, M. B. F., Mi’raj, D. A., & Hasib, F. F. (2022, February 22). Islamic community-based business cooperation and sustainable development goals: a case of pesantren community in Indonesia. International Journal of Ethics and Systems. 10.1108/IJOES-12-2021-0218