Skip to content

IBEC FEB UI

Home » Artikel » Saudi Arabia’s Movement: From Riches Oil to Unlocking The Potential Through Football

Saudi Arabia’s Movement: From Riches Oil to Unlocking The Potential Through Football

Oleh : Muhammad Haiqal Fauzi (Ilmu Ekonomi Islam 2022)

Arab Saudi merupakan negara yang ekonominya bertumpu pada minyak dengan kontribusi lebih dari 40% pada Gross Domestic Product (GDP) dan 90% dari pendapatan pemerintah. Kita tahu bahwa minyak merupakan energi yang tidak dapat diperbarui sehingga Arab Saudi tidak selamanya dapat mengandalkan minyak sebagai tumpuan ekonominya. Maka dari itu, Arab Saudi menjawab tantangan tersebut dengan menyusun Visi 2030 yang akan mendiversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Salah satu bagian penting dalam visi ini adalah investasi sepakbola. Investasi tersebut memiliki dampak baik bagi ekonomi, bisnis, dan citra Arab Saudi di internasional.

Membuka Jalan Sepakbola
Investasi sepakbola oleh negara timur tengah sebenarnya sudah lebih dahulu dilakukan oleh Qatar dan Uni Emirates Arab. Masing-masing dari mereka mengakuisisi klub dari Prancis dan Inggris. Arab Saudi melalui Public Investment Fund (PIF) tidak mau kalah dengan mengakuisisi klub asal Inggris, yaitu Newcastle United dengan kepemilikan 80%. Proses akuisisi ini sempat terkendala karena munculnya isu pelanggaran hak asasi manusia yang berkaitan dengan otoritas tertinggi Arab Saudi. Namun, masalah itu dapat diselesaikan setelah adanya jaminan hukum bahwa kerajaan Arab Saudi tidak akan mengendalikan klub. Akuisisi ini membuat Newcastle United sebagai salah satu klub terkaya di dunia. Tidak hanya itu, Newcastle United juga salah satu klub bersejarah di Inggris, tetapi sudah lama tidak mendapatkan gelar. Setelah pengambilalihan ini, penggemar Newcastle United sangat gembira dan berharap klub kebanggaannya tersebut dapat bersaing memperebutkan gelar juara.

Salah satu klub liga Arab Saudi, Al Nassr, berada dalam naungan PIF. Mereka mendatangkan mega bintang sepakbola dunia, Cristiano Ronaldo. Proses perekrutan tersebut tidak lepas dari dukungan Mohamed bin Salman. Nilai kontrak Ronaldo mencapai 214 juta US Dolar per tahun. Tidak hanya itu, isu yang beredar ia akan mempromosikan Arab Saudi agar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 dan mendapatkan tambahan senilai 200 juta US Dolar. Perekrutan ini bukan tanpa alasan. Ronaldo memiliki banyak penggemar di seluruh dunia sehingga diharapkan dapat menarik investor dan wisatawan. Jika dilihat dari sisi ekonomi, ada dua dampak positif yang dapat dirasakan Arab Saudi secara langsung, yaitu

  1. Hak siar sukses terjual
    Sebelumnya, tidak ada negara yang menayangkan Liga Arab Saudi, tetapi pasca kedatangan Ronaldo terdapat 36 negara memiliki hak siar. Di TV nasional, Liga Arab Saudi sudah di pegang hak siarnya oleh MNC Group
  2. Pertandingan selalu ramai penonton
    Penjualan tiket pertandingan di stadion mengalami perubahan pasca kedatangan Ronaldo. Sebelumnya, rata-rata kedatangan penonton di stadion Al-Nassr adalah 8.121 pada musim 2021/22 dan musim 2022/23 naik dua kali lipat menjadi 17.638 dengan kapasitas 25.000 penonton di bawah Al Ittihad dengan rata-rata 40.453 kapasitas 62.241


Gambar 1. Rata-rata kehadiran penonton klub Liga Arab Saudi

Tidak hanya Ronaldo, nama-nama pemain bintang eropa lainnya mulai merapat ke Liga Arab Saudi, seperti Benzema, Kante, Firmino, dan lainnya. Tentunya rekrutan ini membuat liga Arab Saudi lebih menarik.

Nilai Syariah Kian Gagah di Inggris
Newcastle United adalah salah satu klub di Liga Inggris yang disponsori oleh perusahaan judi. Sponsor tersebut dikritik beberapa fans karena merusak nilai estetika jersey. Namun, satu hal yang sangat menarik adalah mereka memutus kerjasama dengan perusahaan judi tersebut pasca akuisisi dari PIF.

Keputusan tersebut dapat berdampak pada penjualan jersey dan merchandise klub, misalnya setiap muslim pasti tahu bahwa hukum judi adalah haram.

إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90)
Bagi fans Newcastle United yang beragama muslim bisa saja mengurungkan diri untuk membeli jika label judi tersebut masih menempel dan begitupun juga sebaliknya. Apabila kita mengintip klub pesaing, misalnya Everton dan Aston Villa, mereka tercatat oleh OffThePitch ada peningkatan penjualan jersey masing-masing 60% dan 50% ketika disponsori perusahaan non-judi setelah memutus kerjasama dengan perusahan judi.

Tidak hanya sampai situ, kabarnya pemerintah Inggris membuat peraturan agar sponsor judi dibatasi setelah adanya konsultasi antara liga, klub, dan departemen budaya, media, dan olahraga. Hal menariknya adalah ide tersebut muncul pasca akuisisi Newcastle United oleh Arab Saudi. Pembatasan tersebut memang baru akan berlaku pada musim 2025/26. Meskipun demikian, hal tersebut adalah tanda kemajuan dari nilai Islam di Inggris.

Peraturan ini muncul bukan tanpa dukungan, misalnya presiden klub Brighton, Tony Bloom, menyatakan bahwa ia mendukung peraturan tersebut. Selain itu, dukungan juga datang dari mantan pemain timnas Inggris, Peter Shilton. Sebelumnya ia pernah terlibat masalah akibat kecanduan judi selama 45 tahun. Ada beberapa alasan sederhana terkait pembatasan perusahaan judi yang menempel di sepakbola,

  1. Judi sangat erat dengan pengaturan skor
    Pengaturan skor atau kecurangan lain membuat nilai sportif dalam sepakbola ternodai. Padahal sepakbola adalah olahraga yang sangat mengedepankan sportivitas. Hal tersebut tentu saja membuat sepakbola menjadi tidak menarik lagi.
  2. Sepakbola terbuka bagi semua kalangan
    Bebasnya gambar perusahaan judi membuat seolah-olah melihat judi merupakan hal biasa dan berdampak pada anak di bawah umur. Pada tahun 2018 lalu, komisi perjudian Inggris mencatat 55.000 anak usia 11 – 18 tahun terindikasi kecanduan judi. Indikasi tersebut bisa saja berdampak pada masa depan anak.

Belajar dari Pengalaman, Saudi!
Ambisi negara dalam memanfaatkan sepakbola bukan baru saja dilakukan. Sebelum Arab Saudi, China sudah pernah melakukannya. Presiden China kala itu, Xi Jinping, mendorong klub sepakbola di Liga China agar bisa merekrut pemain top eropa ke dalam negeri dengan bayaran yang fantastis. Tak hanya itu, ia juga memiliki misi besar, seperti lolos piala dunia, tuan rumah piala dunia, memenangkan piala dunia, bahkan menjadi yang terbaik di Asia pada tahun 2030.

Seorang profesor dari School of International Studies at Peking University, Zhang Qingmin, mengatakan bahwa sepakbola dalam perspektif China adalah tentang politik dan diplomasi. Hal ini mengindikasikan bahwa kecurigaan untuk memperbaiki citra oleh negara yang berambisi di sepakbola, yaitu Arab Saudi pernah dialami oleh China.

Meskipun ambisi China pada saat itu terlihat sangat ambisius dan berpotensi, pada akhirnya menemukan kegagalan akibat dari pandemi Covid-19 yang merambat ke masalah finansial klub sehingga misi Xi Jinping belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

Apa yang terjadi pada China haruslah menjadi pelajaran bagi Arab Saudi, terutama soal finansial. Baru-baru ini, ada kabar mengejutkan dari Arab Saudi, yaitu Al Nassr disanksi oleh FIFA dilarang mendaftarkan pemain baru, baik domestik, maupun internasional. Hal tersebut terjadi karena klub memiliki utang yang terjadi pada tahun 2018 dan belum dibayar. Padahal, pada tahun 2022 mereka baru saja melakukan pembelian fantastis, yaitu merekrut Ronaldo. Kabar tersebut bisa saja mengubah citra bahwa sepakbola Arab Saudi tidak bagus.

Investasi dari Sudut Pandang Islam
Hukum investasi adalah boleh, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu

  1. Tidak mengandung riba
    وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا
    “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al Baqarah: 275).
  2. Tidak mengandung perjudian dan produk haram
    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
    “Sesungguhnya (minuman) khamar (arak/memabukkan), berjudi (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS al-Maidah: 90).
  3. Tidak mengandung gharar
    Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, “Rasulullah ‎ﷺ‎ ‎melarang jual beli kerikil dan jual beli gharar.” ‎‎(H.R. Muslim) ‎
  4. Tidak ada unsur kecurangan
    Investasi tidak boleh ada pemaksaan. Perbuatan itu termasuk zalim sehingga dilarang oleh Allah Swt.

Penutup
Arab Saudi menjadikan sepakbola sebagai bagian dari visi 2030-nya. Langkah tersebut mereka realisasikan dengan mendatangkan pemain top eropa ke liga domestik dan mengakuisisi salah satu klub profesional liga Inggris, yaitu Newcastle United. Namun, Arab Saudi tetap harus berhati-hati dalam mengelolanya. Mereka harus belajar dari China yang gagal dalam investasi sepakbola.

Di sisi lain, branding Arab Saudi sebagai negara berlandaskan Islam atau nilai syariah berdampak secara tidak langsung terhadap klub dan liga Inggris. Hal itu terlihat dari pemutusan kerjasama terhadap perusahaan judi dan pengetatan aturan sponsor perusahaan judi di liga Inggris. Kabar tersebut dapat menjadi langkah awal untuk terus memperkenalkan prinsip-prinsip syariah dan diharapkan dapat terus berkembang sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh kaum muslim di seluruh dunia. Maka dari itu, baik dalam investasi sepakbola, maupun dampak yang ditimbulkan harus tetap mengedepankan prinsip-prinsip syariah.

 

Referensi

Nurunnabi. Muhammad. (2017). Transformation from an Oil-based Economy to a Knowledge-based Economy in Saudi Arabia: the Direction of Saudi Vision 2030. CrossMark, 8, 21.

Berty, T. (2023, Februari 23). Mukaab Jadi Ambisi Visi 2030 Pangeran Arab Saudi, Apa Artinya?Liputan6. https://www.liputan6.com/global/read/5213200/mukaab-jadi-ambisi-visi-2030-pangeran-arab-saudi-apa-artinya#:~:text=Visi%202030%20Arab%20Saudi%20adalah,pendidikan%2C%20kesehatan%2C%20hingga%20pariwisata

(2021, Oktober 2021). Newcastle United dibeli Arab Saudi: Bagaimana bisa terjadi, seperti apa reaksi suporter dan mengapa sampai menyeret isu HAM?BBCNewsIndonesia. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-58839091#:~:text=Pembelian%20klub%20sepak%20bola%20Liga,9%20triliun%20lebih

Ibrohim, Amien. (2023, Februari 22). Ini 4 Dampak Ekonomi dan Bisnis Kehadiran Cristiano Ronaldo di Arab Saudi. SindoNews. https://ekbis.sindonews.com/read/1029515/33/ini-4-dampak-ekonomi-dan-bisnis-kehadiran-cristiano-ronaldo-di-arab-saudi-1677056560#google_vignette

R53. (2023, Januari 24). Politik MBS di Balik Kepindahan Ronaldo. PinterPolitik. https://www.pinterpolitik.com/cross-border/politik-mbs-di-balik-kepindahan-ronaldo/

Harnoko, Rizqie. (2023, Januari 20). MNC Group Ambil Hak Siar Liga Arab Saudi via Soccer Channel, Tonton Aksi Cristiano Ronaldo Bersama Al Nassr. KabarRakyat https://www.kabarrakyat.id/hiburan/pr-026935762/mnc-group-ambil-hak-siar-liga-arab-saudi-via-soccer-channel-tonton-aksi-cristiano-ronaldo-bersama-al-nassr

Kurniawan, Fitradian (2023, Februari 8). Cristiano Ronaldo Datang, Liga Arab Saudi Langsung Disiarkan di 36 Negara. iNews. https://www.inews.id/sport/soccer/cristiano-ronaldo-datang-liga-arab-saudi-langsung-disiarkan-di-36-negara/2

Aditya, Frasetya. (2021, Agustus 5). Berakhirnya Sponsor Judi Jelek di Jersey Newcastle United. LigaLaga. https://ligalaga.id/kolom/berakhirnya-sponsor-judi-jelek-di-jersey-newcastle-united/

Primus, Josephus. (2022, April 2). Tentang Judi, Ini Peringatan Pemerintah Inggris ke Liga Inggris. Kompas. https://bola.kompas.com/read/2022/04/02/16333058/tentang-judi-ini-peringatan-pemerintah-inggris-ke-liga-inggris?page=all

Administrator. (2022, Juni 4). Perusahaan Judi Dilarang Jadi Sponsor, Klub Liga Inggris Rugi Rp682 Miliar. SoccerIndozone. https://soccer.indozone.id/news/981456696/perusahaan-judi-dilarang-jadi-sponsor-klub-liga-inggris-rugi-rp682-miliar#:~:text=Dampak%20Larangan%20Sponsor%20Judi%20bagi,juta%20euro%20atau%20Rp680%20miliar

Pras, Irfan. (2021, April 19). Bahaya Dibalik Sponsor Judi di Jersey Klub Sepak Bola. StartingEleven. https://startingeleven.id/bahaya-dibalik-sponsor-judi-di-jersey-klub-sepak-bola/

Setiawan, Muhammad. (2023, Juni 9). Efek Kedatangan Ronaldo ke Liga Arab Saudi, Jumlah Penonton Al Nassr Melejit tapi Tak Jadi No 1. TribunNews. https://m.tribunnews.com/amp/superskor/2023/06/09/efek-kedatangan-ronaldo-ke-liga-arab-saudi-jumlah-penonton-al-nassr-melejit-tapi-tak-jadi-no-1?page=all

Sakinah. (2014). Investasi dalam Islam. Iqtishadia, 1(1), 1.